Selamat datang para pengunjung situs PONPES AL-ISHLAHUL MA'Arif, Sama jaya, Kediri, Lombok barat, NTB

Selasa, 04 Mei 2010

Kelebihan ponpes

Para Santri di Pondok Pesantren Miliki Kelebihan Akhlak dan Imtak [Agama dan Pendidikan]

Tangerang, Pelita
Penasihat Pondok Pesantren Darul Hasan Cipondoh Tangerang, Mayjen (Purn) CPM Syamsu Djalal SH mengatakan para santri yang belajar di Pondok Pesantren memiliki kelebihan akhlak dan budi pekerti, serta dilengkapi penanaman iman dan takwa (imtak).
Akhlak, budi pekerti serta iman dan takwa inilah yang saya maksud kelebihan yang selalu ditanamkan di Pondok Pesanten, selain pelajaran agama lainnya, ucap mantan Komandan Puspom TNI ini di Pondok Pesantren Darul Hasan Sipon, Tangerang, kemarin, sehubungan dengan pelepasan dua santri Pondok Pesantren Darul Hasan mengikuti jambore sedunia di London, Inggris.
Syamsu Djalal didampingi Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hasan KH Tadjuddin Hasan dan Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hasan Drs H Sufyan Hariri MPd. Menurutnya, pondok pesantren yang selama ini dinilai terbelakang dan para santrinya dari kalangan miskin, kini sudah berbalik. Mereka bisa bersaing dengan siswa dari sekolah-sekolah umum, bukan hanya tingkat kabupaten atau provinsi, tetapi juga nasional, bahkan inernasional.
Contohnya, dua santri Pondok Pesantren Darul Hasan mengikuti jambore internasional di Inggris. Itu luar biasa. Mereka bukan hanya mewakili pondok pesantren ini, tapi juga mewakili kota Tangerang dan Provinsi Banten, ucap putra pasangan Djalaluddin dan Samsinar ini.
Pondok pesantren, lanjutnya, selain mempelajari ilmu-ilmu agama, tetapi juga ilmu-ilmu umum, seperti matematika, fisika, kimia, dan lain-lain. Ini tentunya memiliki kelebihan tersendiri, bahkan mempunyai nilai lebih.
Di pesantren diajarkan bagaimana berbudi pekerti yang baik dan selalu ditanamkan iman dan takwa. Coba, tidak ada tawuran yang dilakukan santri. Tapi di luar, tawuran merajalela yang banyak melibatkan sekolah-sekolah umum, ucap mantan Jaksa Agung Muda (intelijen) ini.
Iman dan takwa merupakan dasar bagi anak-anak untuk melangkah ke depan, dilandasi semangat juang dan rasa kebangsaan nasionalismenya bisa tumbuh. Sekali lagi, semua ini dilandasi semangat iman dan takwa, katanya.
Dia menjelaskan dalam era globalisasi ini muncul opini dari berbagai segi dan lini. Sebagian orang hanya memikirkan dirinya dan golongannya saja, tidak lagi memikirkan bangsa. Tidak lagi memperdulikan masalah persatuan kebangsaan dalam negara Indonesia ini, perhatiannya terhadap nasionalisme dan perjuangan bangsa sudah memudar, sehingga selalu berupaya memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini yang harus kita hindari. Mari kita tanamkan anak-anak, para santri kita kepada kehidupan mendatang. Keimanan dan ketakwaan akan menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan modal utama untuk tetap cinta dan kokoh membela Negara Kesatuan Republik Indonesia, kata putra kelahiran Padang, Sumatera Barat, 64 tahun lalu ini.
Menyinggung masalah narkoba yang kini sudah menggerogoti pemuda Indonesia, Syamsu Djalal mengingatkan kepada para orangtua dan guru agar berhati-hati dan selalu mengawasi anak-anaknya. Narkoba itu barang haram. Mengapa haram? karena dapat merusak jasmani dan rohani bagi yang menggunakannya.
Dia mencontohkan babi itu haram. Haram karena babi itu binatang kotor, dagingnya banyak mengandung cacing pita. Agama juga mengajarkan untuk cinta pada kebersihan, karena kebersihan itu sebagian dari iman.
Oleh karena itu, tinggalkan yang kotor-kotor. Perbuatan yang mengarah kekotoran itu dilarang, termasuk binatang-binatang yang kotor seperti babi. Tempat yang kotor sangat disenangi setan. WC salah satu tempatnya setan. Nah bagaimana mengusir setan dari WC, kita harus selalu membersihkannya dengan dibantu bacaan yang diajarkan dalam agama. Insya Allah aman, katanya. (dik)

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Aden Visit Original Post Ponpes Al-ishalhul Ma'arif Kediri Lobar NTB